A. Pengertian
1. Menururt Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.
2. Menurut Djasmin (1994:28) “kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek”.
3. Siswanto Sutejo (1945;28) menyimpulkan secara jelas prosfek adalah ; “Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan”.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi.
Investasi selalu memiliki dua sisi, keuntungan sekaligus risiko yang harus ditanggung. Untuk itu dibutuhkan analisis yang tepat agar risiko dan kerugian dapat dihindari sebelumnya. Salah satu saran terbaik untuk memulai suatu investasi adalahportofolio monitoring and rebalancing, memantau dan menganalisa relevansi bisnis atau perusahaan yang akan diinvestasi oleh kita.
Di tengah krisis dunia, ekonomi Indonesia masih ideal sebagai ladang menanam modal
Banyak pakar dan pengamat ekonomi Indonesia sepakat ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi prima.
Inilah beberapa prospek beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi tumpuan harapan investor Indonesia di tahun 2012 yang bisa dilirik.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana Saham
Reksadana Campuran
Reksadana Pendapatan Tetap
Saham Bluechips
Saham Secondliner
Tabungan dan Deposito
Obligasi Korporasi
SUN
ORI
Property Rumah
Apartemen
Kios dan Ruko
Agribisnis
Waralaba
Valuta Asing
Komoditas
Logam Mulia
Reksadana Saham
Reksadana Campuran
Reksadana Pendapatan Tetap
Saham Bluechips
Saham Secondliner
Tabungan dan Deposito
Obligasi Korporasi
SUN
ORI
Property Rumah
Apartemen
Kios dan Ruko
Agribisnis
Waralaba
Valuta Asing
Komoditas
Logam Mulia
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Quvat Management dari Singapura, Thomas T. Lembong, mengatakan bahwa peluang investasi di Indonesia yang begitu besar harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh pemerintah, pelaku bisnis, maupun investor.
Menurut Thomas Lembong , di Jakarta, Minggu, saat ini, Indonesia menjadi negara di Asia yang diminati untuk investasi, selain China dan India. Tren ini, ujarnya, harus digunakan sebaik-baiknya.
"Asia sedang naik daun. Indonesia saat ini menjadi investor `darling`. Investor sadar Indonesia memiliki potensi yang besar," katanya disela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia - Asia Timur (orld Economic Forum on East Asia/WEF-EA).
Menurut dia, sektor di Indonesia yang menarik untuk investasi saat ini adalah komoditas seperti batu bara dan minyak sawit. Ia menilai, selanjutnya, sektor yang diminati investor adalah sektor konsumen.
Tetapi, ia mengingatkan, tidak selamanya Indonesia menjadi perhatian dari investor.
"Kita harus realistis, pasar dan investor itu selalu punya tren. Seberapa ini akan berkelanjutan, itu tergantung bagaimana kita memanfaatkannya," katanya
Menurut penerima Young Global Leader dari WEF tersebut, dari sisi sarana dan prasarana yang mendukung investasi, Indonesia tidak kalah dengan negara berkembang lainnya, seperti China dan India. Meskipun dibandingkan dengan negara maju, Indonesia masih menghadapi banyak masalah.
"Yang saya dengar dari investor internasional, China dan India bukan tanpa masalah, di negara berkembang banyak hambatan dan kesulitan. Indonesia sebetulnya lumayan sekali dari segi sarana," ujarnya.
Untuk itu, katanya, dibutuhkan kesabaran dari semua pihak baik pemerintah, pelaku bisnis, dan investor. Ia menuturkan, yang dikedepankan seharusnya bukan hanya kuantitas dari investasi, tetapi juga kualitasnya.
"Idealnya kalau semua pihak punya kesabaran, tidak tergesa-gesa sehingga dana tidak masuk ke proyek yang tidak-tidak," katanya.
Ia mengatakan kunci dari kesuksesan investasi di Indonesia adalah kerja sama semua pihak, yakni pemerintah, pelaku bisnis, dan investor. Peluang investasi di Indonesia sangat besar mengingat Indonesia adalah negara berkembang, ujarnya.
Terkait penyelenggaraan WEF-EA di Indonesia, Thomas Lembong mengatakan bahwa hal itu menunjukkan posisi Indonesia yang sedang naik, seiring dengan naiknya Asia di perekonomian dunia.
Menurut Thomas Lembong , di Jakarta, Minggu, saat ini, Indonesia menjadi negara di Asia yang diminati untuk investasi, selain China dan India. Tren ini, ujarnya, harus digunakan sebaik-baiknya.
"Asia sedang naik daun. Indonesia saat ini menjadi investor `darling`. Investor sadar Indonesia memiliki potensi yang besar," katanya disela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia - Asia Timur (orld Economic Forum on East Asia/WEF-EA).
Menurut dia, sektor di Indonesia yang menarik untuk investasi saat ini adalah komoditas seperti batu bara dan minyak sawit. Ia menilai, selanjutnya, sektor yang diminati investor adalah sektor konsumen.
Tetapi, ia mengingatkan, tidak selamanya Indonesia menjadi perhatian dari investor.
"Kita harus realistis, pasar dan investor itu selalu punya tren. Seberapa ini akan berkelanjutan, itu tergantung bagaimana kita memanfaatkannya," katanya
Menurut penerima Young Global Leader dari WEF tersebut, dari sisi sarana dan prasarana yang mendukung investasi, Indonesia tidak kalah dengan negara berkembang lainnya, seperti China dan India. Meskipun dibandingkan dengan negara maju, Indonesia masih menghadapi banyak masalah.
"Yang saya dengar dari investor internasional, China dan India bukan tanpa masalah, di negara berkembang banyak hambatan dan kesulitan. Indonesia sebetulnya lumayan sekali dari segi sarana," ujarnya.
Untuk itu, katanya, dibutuhkan kesabaran dari semua pihak baik pemerintah, pelaku bisnis, dan investor. Ia menuturkan, yang dikedepankan seharusnya bukan hanya kuantitas dari investasi, tetapi juga kualitasnya.
"Idealnya kalau semua pihak punya kesabaran, tidak tergesa-gesa sehingga dana tidak masuk ke proyek yang tidak-tidak," katanya.
Ia mengatakan kunci dari kesuksesan investasi di Indonesia adalah kerja sama semua pihak, yakni pemerintah, pelaku bisnis, dan investor. Peluang investasi di Indonesia sangat besar mengingat Indonesia adalah negara berkembang, ujarnya.
Terkait penyelenggaraan WEF-EA di Indonesia, Thomas Lembong mengatakan bahwa hal itu menunjukkan posisi Indonesia yang sedang naik, seiring dengan naiknya Asia di perekonomian dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar